Professor Coventry University UK Inggris Berikan Kuliah Umum di UMPalembang

Salah satu rangkaian kerjasama internasional yang ditanda tangani oleh Universitas Muhammadiyah Palembang dan Coventry University United Kingdom (UK Inggris) adalah memberikan kuliah umum dengan narasumber dari Coventry University. Hal tersebut di tindaklanjuti oleh Coventry University dengan menggelar Kuliah Umum Muslim Identity in a Turbulent Multi-Faith Europe di Universitas Muhammadiyah Palembang (UMPalembang), dan Proffesor Mike Hardy, Direktur Kantor Urusan Internasional (KUI) Coventry University hadir sebagai pembicara. Bertempat di Amphiteater Fakultas Kedokteran UMPalembang.

Kuliah umum ini dihadiri Rektor UMPalembang Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., Wakil Rektor, Dekan, Ketua Stikes Muhammadiyah Palembang Sri Yulianti, S.Kep., M.Kep., Kepala KUI dan Lembaga Bahasa Rini Susanti, M.A., dosen dan mahasiswa UMPalembang. Dalam sambutanya, Rektor UMPalembang Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., mengungkapkan bahwa UMPalembang menjalin hubungan dan bekerjasama dengan lembaga pendidikan lainnya terutama yang dari luar negeri. “UMPalembang juga mengapresiasi kuliah umum ini dan kami ucapkan selamat datang kepada Professor Mike Hardy di UMPalembang” ungkap Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M.

Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., menambahkan, kuliah umum bersama conventry University di UMPalembang ini menjadi langkah awal meningkatkan hubungan dan kerjasama UMPalembang dengan lembaga pendidikan luar negeri, mengingat hal ini menjadi bagian mencapai visi UMPalembang 2020 menuju World Class University.

Sementara itu Professor Mike Hardy dalam paparannya menjelaskan, 20 tahun terakhir ada permasalahan tentang Islam di Eropa dan Dunia Barat lainya, dan Eropa saat ini sangat bergejolak sehingga berdampak bagi kaum minoritas disana.

Lebih lanjut Professor Mike Hardy juga mengatakan bahwa permasalahan muslim di Eropa sepertinya juga sudah tampak di Indonesia, dan Forum Ekonomi Dunia sudah mulai membahas banyaknya migrasi yang terjadi penyebab ketidakstabilan dunia. “Tapi di Indonesia pernah melakukan Transmigrasi dan berjalan sukses tetapi migrasi yang terjadi bukanlah yang dikehendaki dunia” ungkap Professor Mike Hardy.

Professor Mike Hardy juga menambahkan, migrasi yang tidak dikehendaki akan menjadi permasalahan dunia mengingat banyak negara yang tidak siap menghadapi hal tersebut termasuk negara-negara di Eropa. Masuknya masuk komunitas muslim yang besar di eropa dan eropa tidak bisa menangani masalah ini, sehingga ada beberapa negara di Eropa menghadapi hal tersebut dengan metode yang ekstrem. “Akan lebih baik kita sebagai umat manusia selalu mengedepankan persepsi yang baik kepada setiap orang sehingga ketakutan terhadap perubahan kultur budaya baru dan perubahan ekonomi dapat kita minimalisir” pesan Professor Mike Hardy.