um-palembang.ac.id – Universitas Muhammadiyah Palembang menggelar Kuliah Umum “Praksis Al-Maun dalam Sistem Perekonomian Nasional” dan diskusi pembangunan ekonomi dengan narasumber oleh Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D., Dewan Pakar Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang bertempat di Aula Gedung KH. Faqih Usman Lantai 7 pada Selasa 19 Agustus 2025.
Hadir dalam kuliah umum ini, Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Prof. Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., Ketua Badan Pembina Harian Dr. H. M. Idris, M.Si., Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Kaprodi, Sekretaris Prodi, Kepala Biro, Kepala Lembaga dan Kepala UPT.
Dalam materinya, Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D., mengatakan bahwa Al-Ma’un bukan sekadar bacaan dalam ritual keagamaan, melainkan pedoman nyata untuk mengintegrasikan iman dengan kepedulian sosial.
“Kesalehan tidak cukup hanya ditunjukkan dengan ibadah ritual. Al-Ma’un menegaskan pentingnya kepedulian terhadap anak yatim, fakir miskin, dan mereka yang membutuhkan” tegas Prof. Lincolin.
Dirinya juga menjelaskan bahwa kandungan Al-Ma’un menegur keras orang-orang yang lalai dalam shalat, bersikap riya’, menindas anak yatim, tidak menolong fakir miskin, hingga enggan memberikan bantuan sekecil apa pun. Sikap itu, menurutnya, adalah bentuk pendustaan agama.
Prof. Lincolin menekankan pentingnya aktualisasi ajaran Al-Ma’un di era modern. Salah satunya melalui penguatan lembaga sosial seperti LazisMu, kerja sama dengan berbagai pihak, serta peningkatan kualitas SDM agar profesional, transparan, dan berakhlak baik.
“Point penting dari Al-Ma’un adalah ajakan untuk berbagi, bahkan dalam hal-hal kecil. Karena itu, pengamalan nilai ini harus dilakukan lebih masif, terencana, dan sesuai kebutuhan zaman,” jelasnya.
Melalui pemahaman dan aktualisasi Surat Al-Ma’un, umat Islam diharapkan dapat menumbuhkan kesalehan sosial yang nyata, bukan hanya kesalehan ritual, sehingga agama benar-benar hadir membawa manfaat bagi kehidupan masyarakat.
Editor : Rianza Putra