um-palembang.ac.id – Sebanyak 150 mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang tahun akademik 2025/2026 mengikuti kegiatan Baitul Arqam Mahasiswa (BAM). Kegiatan pembinaan dasar ini digelar oleh Lembaga Al-Islam Kemuhammadiyahan dan Kaderisasi (AIK) di Pondok Pesantren Thawalib Sriwijaya, Palembang, pada Sabtu–Minggu, 20–21 September 2025.
Hadir dalam pembukaan kegiatan tersebut Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Prof. Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., Wakil Rektor IV Dr. Suroso PR, M.Pd.I., Wakil Rektor III Dr. Eko Ariyanto, M.Chem.Eng., anggota Badan Pembina Harian Drs. Abu Hanifah dan Ir. Zulkifli Saleh, M.Eng., Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran Dr. dr. RA. Tanzila, M.Kes., Ketua Lembaga AIK dan Kaderisasi Dr. Yahya, Lc., M.Pd.I., Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni Helyadi, S.H., M.H., serta para instruktur BAM.
Ketua Lembaga AIK dan Kaderisasi, Dr. Yahya, Lc., M.Pd.I., dalam laporannya menegaskan bahwa BAM merupakan pintu gerbang pengkaderan dasar Muhammadiyah bagi mahasiswa baru.
“Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang tidak hanya dibina secara akademik, tetapi juga secara spiritual keagamaan, dengan sholat berjamaah dan pengajian Al-Qur’an sebagai bagian dari pembiasaan sejak dini,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini dirancang untuk mengintegrasikan aspek intelektual dan spiritual agar calon dokter lulusan Universitas Muhammadiyah Palembang memiliki karakter kuat, berlandaskan iman, serta siap berperan di masyarakat dengan nilai-nilai Muhammadiyah.
Pada kesempatan yang sama Prof. Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., dalam sambutannya menekankan bahwa lulusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) harus memiliki karakter khas, yakni berlandaskan nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan.
“Hal ini tentu harus dimulai sejak awal. Melalui BAM, mahasiswa baru dipersiapkan agar menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam maupun di luar kampus,” jelasnya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang juga menyinggung beragam latar belakang pendidikan mahasiswa baru, mulai dari SMA hingga madrasah. Semua, katanya, akan diproses secara intensif melalui pembinaan universitas.
Lebih jauh, Prof. Abid mengingatkan pentingnya menumbuhkan rasa bangga sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang. “Apalagi saat ini kampus kita sudah menyandang akreditasi Unggul dari BAN-PT. Rasa bangga itu akan memperkuat kecintaan terhadap kampus dan memotivasi mahasiswa untuk serius menimba ilmu,” tegasnya.
Menurut Rektor, BAM bagi mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Palembang tidak hanya sekadar program orientasi, tetapi juga bentuk investasi jangka panjang untuk menyiapkan kader-kader Muhammadiyah.
“Rasa bangga menjalani perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Palembang akan membuat mahasiswa lebih giat dan fokus dalam menggali ilmu, termasuk memahami tujuan bermuhammadiyah dan peran strategis persyarikatan yang menaungi universitas kita,” tambahnya.
Ia menegaskan, penanaman nilai-nilai Kemuhammadiyahan sejak awal sangat penting karena Universitas Muhammadiyah Palembang bukan sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga lembaga kaderisasi.
“Kader yang kuat bisa dihasilkan dari penyemaian yang terintegrasi. Harapannya, mahasiswa yang mengikuti BAM ini dapat lebih mendalami peran dan fungsi persyarikatan Muhammadiyah di tengah masyarakat,” pungkas Prof. Abid.
Editor : Rianza Putra