Kenalkan Visi Misi Persyarikatan, 170 Mahasiswa Baru Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang Ikuti BAM Batch 2

um-palembang.ac.id – Lembaga Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK) dan Kaderisasi Universitas Muhammadiyah Palembang kembali menyelenggarakan kegiatan Baitul Arqam Mahasiswa (BAM) sebagai agenda pembinaan ideologi bagi mahasiswa baru. Memasuki Batch 2, sebanyak 170 mahasiswa baru Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang tahun akademik 2025/2026 mengikuti kegiatan ini yang berlangsung selama dua hari di Pondok Pesantren Thawalib Sriwijaya, Palembang, pada Sabtu–Minggu, 18–19 Oktober 2025.

Turut hadir sekaligus membuka kegiatan, Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang H. Abdul Hamid Usman, S.H., M.Hum., didampingi Wakil Dekan II Dr. Khalisah Hayatuddin, S.H., M.Hum., Kepala UPT AIK Dr. Ani Aryati, S.Ag., M.Pd.I., Ketua Lembaga AIK dan Kaderisasi Dr. Yahya, Lc., M.Pd.I., serta para instruktur dan pendamping BAM.

Dalam laporannya, Ketua Lembaga AIK dan Kaderisasi, Dr. Yahya, Lc., M.Pd.I., menjelaskan bahwa BAM bukan sekadar kegiatan pengenalan kampus, melainkan bagian dari sistem pengkaderan Muhammadiyah yang dirancang untuk membentuk kepribadian mahasiswa secara menyeluruh.

“BAM Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang ini merupakan bagian dari kegiatan ekstrakurikuler yang menjadi pondasi awal pengkaderan Muhammadiyah kepada mahasiswa. Kami ingin memastikan bahwa setiap mahasiswa memahami identitas institusinya, bukan hanya dari sisi akademik, tetapi juga dari sisi ideologi dan gerakan,” tegasnya.

Selama 2 hari pelaksanaan, para peserta mengikuti serangkaian sesi materi yang dikemas dalam bentuk pembelajaran kelas, diskusi interaktif, hingga praktik ibadah berjamaah. Fokus utama pembinaan meliputi pemahaman Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, pengenalan visi-misi dakwah Muhammadiyah, serta pembiasaan membaca Al-Qur’an dengan pendampingan langsung dari instruktur.

Menurut Dr. Yahya, pendekatan materi tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga aplikatif. Para mahasiswa diajak memahami bagaimana nilai-nilai Muhammadiyah diterjemahkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia akademik dan profesi hukum yang akan mereka tekuni.

“Mahasiswa hukum bukan hanya dituntut cerdas secara intelektual, tetapi juga berintegritas. Nilai-nilai keislaman inilah yang akan menjadi pembeda lulusan Fakultas Hukum UM Palembang dengan kampus lainnya,” tambahnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang, H. Abdul Hamid Usman, S.H., M.Hum., menegaskan bahwa BAM menjadi instrumen strategis untuk memperkenalkan mahasiswa terhadap karakter dasar persyarikatan Muhammadiyah sejak dini.

“Dakwah Muhammadiyah kepada mahasiswa dilakukan melalui dunia pendidikan. Dengan mengenalkan visi dan misi pergerakan Muhammadiyah, kami berharap mereka tumbuh tidak hanya sebagai sarjana hukum, tetapi juga sebagai kader umat dan bangsa,” ujarnya.

Menurutnya, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang tidak hanya berperan mencetak lulusan yang siap bersaing dalam profesi advokat, jaksa, notaris, atau birokrat, tetapi juga memiliki kesadaran sosial dan keagamaan yang kuat. Oleh karena itu, BAM diposisikan sebagai pondasi awal pembentukan karakter.

“BAM bukan hanya program wajib, melainkan investasi ideologis kami pada mahasiswa. Mereka harus tahu bahwa menjadi bagian dari Universitas Muhammadiyah Palembang berarti membawa amanah dakwah persyarikatan,” pungkasnya.

Editor : Rianza Putra