um-palembang.ac.id – Program penghijauan skala besar kembali mendapat dorongan baru melalui kolaborasi antara PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dan Universitas Muhammadiyah Palembang.
Melalui program Injourney Airport Alam Lestari, Angkasa Pura Indonesia menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) senilai Rp 709.931.126,- untuk mendukung Program Penanaman Satu Juta Pohon yang akan direalisasikan di kawasan lahan milik Universitas Muhammadiyah Palembang seluas 4 Hektar di Kecamatan Gandus Kota Palembang.
![]()
Komitmen tersebut ditandatangani langsung oleh Executive General Manager Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, R. Iwan Winaya Mahdar, dan Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Prof. Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., pada Rabu 19 November 2025.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Palembang Prof. Dr. Sri Rahayu, S.E., M.M., Wakil Rektor III Dr. Eko Ariyanto, M.Chem.Eng., dan Ketua Pusat Studi Lingkungan Universitas Muhammadiyah Palembang Jun Harbi, S.Hut., M.Si., Ph.D., sebagai Koordinator Projek yang juga lulusan S3 Forestry Economics and Management Economics and Management, Northeast Forestry University Kota Harbin Tiongkok China.
![]()
Dalam kesempatan ini, Prof. Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Angkasa Pura II. Ia menegaskan bahwa kerja sama ini bukan sekadar penanaman pohon, tetapi langkah konkret memperkuat kontribusi kampus terhadap isu lingkungan yang menjadi sorotan nasional maupun global.
“Kerja sama ini adalah bentuk nyata sinergi antara dunia usaha dan perguruan tinggi dalam mendukung program pemerintah, khususnya terkait penurunan emisi dan peningkatan penyerapan karbon. Kami berterima kasih kepada PT Angkasa Pura Indonesia yang telah mempercayakan pelaksanaan program ini kepada Universitas Muhammadiyah Palembang” ujarnya.
![]()
Ia menambahkan bahwa lahan Universitas Muhammadiyah Palembang di Kecamatan Gandus akan dikembangkan sebagai lokasi pertanian terintegrasi dengan Pertanian, peternakan dan kehutanan, sekaligus laboratorium alam untuk riset dan edukasi mahasiswa lintas fakultas.
Langkah ini memperkuat posisi Universitas Muhammadiyah Palembang sebagai kampus yang aktif mendorong keberlanjutan lingkungan melalui pendekatan akademik dan praktik langsung di lapangan.
Sementara itu, Executive General Manager Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, R. Iwan Winaya Mahdar, menegaskan bahwa pihaknya tidak ragu mempercayakan penuh pelaksanaan program ini kepada akademisi Universitas Muhammadiyah Palembang.
![]()
Menurutnya, kampus Universitas Muhammadiyah Palembang yang sudah terakreditasi unggul ini memiliki sumber daya ilmiah dan teknis yang solid untuk memastikan program berjalan tepat sasaran dan memberikan dampak jangka panjang.
“Kegiatan ini sepenuhnya dilaksanakan oleh tim akademisi Universitas Muhammadiyah Palembang. Kami melihat Universitas Muhammadiyah Palembang punya kapasitas kuat, mulai dari tenaga ahli, pengalaman pengabdian masyarakat, hingga kemampuan riset yang relevan dengan kebutuhan pemulihan lingkungan,” jelasnya.
![]()
Ia menegaskan bahwa Program Satu Juta Pohon bukan proyek jangka pendek. Program ini dirancang berkelanjutan, dengan pemantauan pertumbuhan, pengelolaan kawasan, hingga pengembangan sebagai pusat studi lingkungan. Ke depan, kawasan ini diharapkan menjadi contoh implementasi penghijauan berbasis kolaborasi antara perusahaan dan perguruan tinggi.
“Kami ingin program ini menjadi pusat studi kebanggaan, bukan hanya bagi Angkasa Pura II, tetapi juga Sumatera Selatan. Dengan skema berkelanjutan, program ini akan memberikan manfaat ekologis, edukatif, sekaligus sosial bagi masyarakat sekitar,” tambahnya.
Program Injourney Airport Alam Lestari yang melibatkan Universitas Muhammadiyah Palembang juga sejalan dengan agenda dekarbonisasi nasional. Penanaman pohon berskala besar terbukti menjadi salah satu strategi paling efektif untuk meningkatkan cadangan karbon, mengurangi risiko bencana alam, memperbaiki kualitas udara, dan memperkuat ekosistem lokal.
![]()
Kolaborasi ini sekaligus menjadi contoh bahwa isu lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan dukungan akademisi dan industri. Kemitraan strategis semacam ini membuka ruang bagi perguruan tinggi untuk mengembangkan penelitian terapan, teknologi penghijauan, dan model edukasi berbasis praktik langsung.
Di Gandus, Universitas Muhammadiyah Palembang akan mengembangkan kawasan terpadu yang memadukan konsep Agroforestry, pertanian berkelanjutan, dan konservasi lahan. Kawasan ini nantinya berfungsi sebagai pusat inovasi lingkungan yang dapat dimanfaatkan mahasiswa Fakultas Pertanian, Teknik, hingga Ekonomi untuk riset terapan, kuliah lapangan, hingga pengabdian masyarakat.
Lewat dukungan dana lebih dari Rp 700 juta, program ini tidak hanya menargetkan penanaman pohon, tetapi juga memastikan sistem pengelolaan yang profesional: mulai dari pemilihan jenis tanaman, penentuan zonasi tanam, pengelolaan air, pengawasan pertumbuhan, hingga kesiapan kawasan sebagai pusat edukasi.
Kolaborasi Angkasa Pura Indonesia dan Universitas Muhammadiyah Palembang menjadi bukti bahwa langkah sederhana seperti menanam pohon bisa berdampak luas ketika dikelola dengan serius. Dari perbaikan kualitas udara, pemulihan ekosistem, hingga lahirnya pusat studi lingkungan yang bermanfaat bagi generasi berikutnya.
Editor : Rianza Putra