Hadirkan Presiden AGSI, Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UM Palembang Gelar Kuliah Umum

um-palembang.ac.id – Program Studi (Prodi) Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (UM) Palembang menggelar Kuliah Umum dengan menghadirkan Presiden Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Dr. Sumardiansyah Perdana Kusuma, M.Pd., sebagai narasumber, pada Kamis (7/10/2022).

Kegiatan yang mengangkat tema “Tantangan dan Peluang Guru Sejarah di Era Society 5.0” yang dibuka secara resmi Dekan FKIP UM Palembang Dr. Rusdi A Siroj, M.Pd., bertempat di Aula Gedung KH. Faqih Usman Lantai 7 Universitas Muhammadiyah Palembang.

Presiden AGSI

Dr. Rusdi A Siroj, M.Pd., dalam sambutannya memberikan apresiasi atas terselenggaranya kuliah umum Tantangan dan Peluang Guru Sejarah di Era Society 5.0” ini, karena akan memberikan wawasan baru kepada mahasiwa dan dosen Pendidikan Sejarah terkait dengan perkembangan terbaru saat ini.

Dirinya juga mengajak mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang untuk selalu meningkatkan kompetensi diri dengan selalu mengikuti berbagai kegiatan yang mendukung hal tersebut, salah satunya mengikuti kuliah umum ini.

Mengutip laman http://ditpsd.kemdikbud.go.id/ disampaikan bahwa Pendidik di era society 5.0, para guru harus memiliki keterampilan dibidang digital dan berpikir kreatif. Di era masyarakat 5.0 (society 5.0) guru dituntut untuk lebih inovatif dan dinamis dalam mengajar di kelas.

Presiden AGSI

Oleh karena itu ada tiga hal yang harus dimanfaatkan pendidik di era society 5.0. diantaranya Internet of things pada dunia Pendidikan (IoT), Virtual/Augmented reality dalam dunia pendidikan, Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam dunia pendidikan untuk mengetahui serta mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran yang dibutuhkan oleh pelajar.

Pendidik juga harus memiliki kecakapan hidup abad 21 yaitu memiliki kemampuan leadership, digital literacy, communication, emotional intelligence, entrepreneurship, global citizenship, team working dan problem solving. Fokus keahlian bidang pendidikan abad 21 saat ini dikenal dengan 4C yang meliputi creativity, critical thinking, communication dan collaboration.

Presiden AGSI

Tenaga pendidik di abad society 5.0 ini harus menjadi guru penggerak yang mengutamakan murid dibandingkan dirinya, inisiatif untuk melakukan perubahan pada muridnya, mengambil tindakan tanpa disuruh, terus berinovasi serta keberpihakan kepada siswa.

Akan tetapi dengan adanya perubahan ini banyak yang mempertanyakan apakah peran guru dapat tergantikan oleh teknologi? Namun ada peran guru yang tidak ada di teknologi diantaranya interaksi secara langsung di kelas, ikatan emosional guru dan siswa, penanaman karakter dan modeling/ teladan guru.

Editor: Rianza Putra