Sharing Knowledge Metode Pembelajaran Student Centered, FEB UM Palembang Kunjungi FEB UMS, dan FEB UMY

um-palembang.ac.id – Dalam rangka sharing knowledge metode pembelajaran Student Centered, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Palembang (UM Palembang) melakukan kunjungan ke FEB Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dan FEB Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 28 – 29 September 2021 ini, dihadiri oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unversitas Muhammadiyah Palembang Yudha Mahrom DS, S.E., M.Si., didampingi Wakil Dekan I Dr. Maftuhah Nurrahmi, S.E, M.Si., Wakil Dekan II Apriyanto, S.E., M.Si., dan Wakil Dekan IV Dr. Drs. Khoirul Amri, M.Esy. Turut juga mengikuti Sharing Knowledge Metode Pembelajaran Student Centered tersebut, Kaprodi Manajemen Dr. Zaleha Trihandayani, S.E., M.Si., Kaprodi Akuntansi Dr. Betri, S.E., M.Si., beserta jajaran.

Dalam kunjungannya ke FEB Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), rombongan FEB UM Palembang diterima langsung oleh Dekan FEB UMS Prof. Dr. Anton A Setiawan, S.E., M.M., sedangkan kunjungan di FEB UMY, rombongan FEB UM Palembang diterima langsung oleh Dekan Dekan FEB UMY Prof. Dr. Rizal Yaya, S.E., M.Si.

Yudha Mahrom DS, S.E., M.Si., menjelaskan bahwa MBKM merupakan program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas, melalui beberapa kegiatan pembelajaran di luar program studinya. Oleh karena itu, kegiatan sharing knowledge metode pembelajaran Student Centered ini perlu dilaksanakan sebagai tolok ukur pelaksanaan MBKM di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unversitas Muhammadiyah Palembang kedepannya.

Karena menurutnya kebijakan MBKM diharapkan dapat memberikan pengalaman kontekstual lapangan yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh dan siap kerja. Proses pembelajaran dalam Kampus Merdeka merupakan salah satu perwujudan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa atau yang dengan dengan metode centered learning yang sangat esensial.

Bahkan kebijakan MBKM dapat menjadi jawaban atas tuntutan tersebut. Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

Sehingga kaitan kurikulum Merdeka Belajar dengan Tuntutan Standar Pendidikan Tinggi Dalam rangka memenuhi tuntutan, arus perubahan dan kebutuhan akan Link and Match dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), dan untuk menyiapkan mahasiswa dalam dunia kerja, Perguruan Tinggi dituntut agar dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal.

“Melalui Merdeka Belajar –Kampus Merdeka diharapkan dapat menjawab tantangan Perguruan Tinggi untuk menghasilkan lulusan sesuai perkembangan IPTEK dan tuntutan dunia usaha dan dunia industri” jelasnya.

Editor: Rianza Putra