um-palembang.ac.id – Dalam upaya memperkuat kompetensi lulusan dan membekali mahasiswa dengan keahlian praktis yang relevan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri, Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Palembang menggelar Pelatihan Akuntansi Pajak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada Kamis, 26 Juni 2025.
Pelatihan ini diselenggarakan di Ruang Kelas Gedung KH. Faqih Usman Lantai 6 dan melibatkan Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Cabang Palembang sebagai mitra strategis. Hadir sebagai narasumber utama, Rahmad Basuki, S.E., Ak., M.Ak., CA., ACPA., BKP., yang merupakan praktisi sekaligus konsultan pajak bersertifikat.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan II FEB Universitas Muhammadiyah Palembang, Muhammad Fahmi, S.E., M.Si., ACPA., menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen Prodi Akuntansi dalam memenuhi indikator kompetensi tambahan yang akan tercantum dalam Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).
“Kami menyadari bahwa dunia kerja menuntut lulusan yang tidak hanya paham teori, tetapi juga memiliki keterampilan praktis. Oleh karena itu, pelatihan seperti ini sangat penting agar mahasiswa lebih siap bersaing dan mampu memberikan kontribusi nyata di sektor UMKM maupun industri lainnya,” ujar Muhammad Fahmi.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pemahaman pajak dalam konteks UMKM menjadi semakin krusial seiring meningkatnya kebijakan pemerintah yang mendorong kepatuhan dan kemandirian pelaku usaha kecil dan menengah. “Mahasiswa kami perlu mengetahui bagaimana menyusun laporan keuangan dan pelaporan pajak secara tepat. Pelatihan ini adalah langkah nyata untuk menjembatani kesenjangan antara teori di bangku kuliah dengan praktik di lapangan,” jelasnya.
Sementara itu, dalam materinya, Rahmad Basuki memaparkan berbagai aspek penting terkait akuntansi perpajakan, mulai dari peraturan terbaru, penyusunan laporan keuangan UMKM, perhitungan dan pelaporan PPh Final UMKM, hingga strategi pengelolaan pajak yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan. Ia juga menekankan pentingnya digitalisasi dalam pelaporan pajak, mengingat sistem perpajakan Indonesia kini semakin mengandalkan platform digital seperti e-Faktur dan e-Bupot.
“Mahasiswa akuntansi hari ini adalah calon konsultan, auditor, dan manajer keuangan masa depan. Pemahaman terhadap akuntansi pajak, terutama untuk sektor UMKM yang sangat dinamis, adalah fondasi penting untuk karier profesional mereka,” ungkap Rahmad Basuki.
Antusiasme peserta terlihat dari interaksi yang intens selama sesi pelatihan. Mahasiswa tidak hanya menyimak materi tetapi juga aktif bertanya mengenai kasus-kasus pajak UMKM yang sering terjadi di lapangan. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan ini berhasil menumbuhkan kesadaran dan minat mahasiswa untuk memperdalam bidang akuntansi pajak.
Dengan pelatihan ini, diharapkan mahasiswa FEB Universitas Muhammadiyah Palembang tidak hanya memperoleh sertifikat keikutsertaan, tetapi juga pemahaman praktis yang bisa diterapkan dalam dunia kerja maupun saat mereka berwirausaha di sektor UMKM. Ini menjadi langkah konkret Universitas Muhammadiyah Palembang mencetak lulusan yang unggul, profesional, dan berdaya saing tinggi di tingkat lokal, nasional, hingga global.
Editor : Rianza Putra