UMPalembang Lakukan Penandatanganan MoU dengan Monash University

Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang, yang diwakili Prof. Dr. Indawan, M.Pd., selaku Wakil Rektor I, kembali menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan Monash University di kota Melbourne Australia, Kamis

Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan oleh Prof Abid Khan, Deputy Vice Chancellor and Vice President (Blobal Engagement) of Monash University, Melbourne Australian dan Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah serta 18 Rektor dan pimpinan PTM se-Indonesia termasuk salah satunya Universitas Muhammadiyah Palembang.

Penandatanganan MoU ini dalam rangka kegiatan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) Leader Visit Australia 2018, dan program ini merupakan inisiasi dari Majelis Dikti Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Program ini juga melibatkan 18 Rektor dan pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia, serta dipimpin langsung oleh Ketua Majelis DIKTI PP Muhammadiyah, Prof. Lyncolin Arsyad.

Menurut Prof. Indawan, penandatanganan MoU tersebut tidak boleh selesai sebatas kesepakatan saja, namun harus segera diimplementasikan ke banyak aktifitas akademik yang melibatkan semua civitas akademika Universitas Muhammadiyah Palembang.

Prof. Indawan juga menegaskan bahwa aktifitas terdekat yang akan mungkin dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Palembang (UMPalembang) dan universitas partner adalah pertukaran mahasiswa dan dosen. “Sesuai dengan kesepakatan bersama, tentu semua Program Studi, sebagai core unit di lingkungan Universitas Muhammadiyah Palembang yang diharapkan dapat merespon cepat kesepakatan yang telah dibuat UMPalembang dan universitas partner”, ujar Guru Besar Prodi Pendidikan Bahasa Inggris ini.

Sementara itu, dalam presentasinya Prof. Lyncolin arysad Ketua Majelis DIKTI PP Muhammadiyah menyebut bahwa banyak kemungkinan skema kerjasama yang mungkin dilakukan. Mulai dari riset dan publikasi bersama.

“dengan adanya penandatanganan MoU dengan Monash University ini, diharapkan pula seluruh PTM dapat saling belajar dan melakukan percepatan dalam internasionalisasi di lingkungan perguruan tinggi masing-masing” ungkap Prof. Lyncolin Arsyad.