um-palembang.ac.id – Universitas Muhammadiyah Palembang terus memperkuat kapasitas riset dosen melalui Pelatihan Penentuan Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) dan Pembentukan Pusat Studi bertajuk “Mewujudkan Riset Unggul dan Berdaya Guna Melalui Pusat Studi dan Penentuan TKT” pada Rabu, 22 Oktober 2025, di Aula Gedung KH. Faqih Usman Lantai 7 secara daring dan luring.
Kegiatan yang digelar oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Palembang ini menghadirkan narasumber Prof. Ir. Siti Nurmaini, M.T., Ph.D., dan dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I Prof. Dr. Ir. Kgs. Ahmad Roni, S.T., M.T. Turut hadir Wakil Rektor II Prof. Dr. Sri Rahayu, S.E., M.M., Ketua LPPM Prof. Dr. Ir. Gusmiatun, M.P., serta para dosen dari berbagai fakultas.
![]()
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ir. Gusmiatun, M.P., menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki dua fokus utama: memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai penilaian TKT kepada dosen serta memperkuat peran pusat studi dalam mendukung riset unggulan di lingkungan universitas.
“TKT memberikan gambaran sejauh mana hasil penelitian para dosen siap untuk diterapkan di dunia nyata, baik di sektor industri, pemerintahan, maupun masyarakat,” ujarnya.
![]()
Menurutnya, penentuan TKT yang tepat sangat penting untuk menilai posisi suatu penelitian, apakah masih berada di tahap dasar, terapan, pengembangan, validasi, hingga siap diimplementasikan atau dikomersialisasikan. Dengan pemahaman ini, dosen dapat menempatkan arah risetnya secara lebih akurat dan strategis.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa melalui pemetaan TKT yang benar, LPPM berharap setiap peneliti di Universitas Muhammadiyah Palembang mampu mengarahkan dan memposisikan risetnya sesuai dengan roadmap penelitian individu dan program studinya. “Penilaian TKT bukan sekadar formalitas, tapi peta jalan yang menunjukkan kesiapan riset untuk dihilirisasi,” tegasnya.
![]()
Selain membahas TKT, kegiatan ini juga menyoroti pentingnya pembentukan Pusat Studi sebagai instrumen penguatan ekosistem riset dan pengabdian di Universitas Muhammadiyah Palembang. Prof. Dr. Ir. Gusmiatun, M.P., menegaskan, pembentukan pusat studi bukan hanya soal kelembagaan administratif, melainkan strategi jangka panjang untuk mendorong kolaborasi lintas bidang dan menghasilkan riset yang berdampak nyata bagi masyarakat.
“Pusat studi akan menjadi wadah bagi dosen untuk mengembangkan inovasi, memperluas jejaring riset, dan menjadi motor penggerak lahirnya karya ilmiah serta teknologi yang memiliki nilai guna tinggi,” tambahnya.
![]()
Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Kgs. Ahmad Roni, S.T., M.T., memberikan apresiasi atas inisiatif LPPM dalam menggelar pelatihan ini. Ia menilai kegiatan tersebut sebagai langkah konkret untuk meningkatkan kualitas dan daya saing penelitian dosen Universitas Muhammadiyah Palembang di tingkat nasional maupun internasional.
“Pelatihan ini penting karena penelitian bukan hanya soal publikasi, tetapi juga soal kebermanfaatan. Dengan memahami TKT, para dosen bisa memastikan hasil risetnya benar-benar bisa diterapkan dan memberi dampak nyata. Pembentukan pusat studi juga akan memperkuat arah riset institusi agar lebih fokus dan produktif,” ujarnya.
![]()
Menurutnya, Universitas Muhammadiyah Palembang memiliki potensi besar dalam bidang riset dan inovasi, dan penguatan kapasitas melalui pelatihan semacam ini akan mempercepat pencapaian visi universitas sebagai pusat riset unggul yang berdaya guna bagi masyarakat.
Prof. Dr. Ir. Kgs. Ahmad Roni, S.T., M.T., juga menekankan pentingnya kolaborasi antar bidang dalam mengembangkan riset yang solutif dan aplikatif. “Ke depan, pusat studi harus menjadi katalis bagi kolaborasi riset lintas fakultas dan lintas disiplin. Dengan begitu, hasil penelitian tidak hanya berhenti di jurnal, tetapi bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” tutupnya.
Editor : Rianza Putra