Universitas Muhammadiyah Palembang Tegaskan Komitmen Cegah Plagiarisme Lewat Pemanfaatan Etis Turnitin

um-palembang.ac.idUniversitas Muhammadiyah Palembang menegaskan komitmennya dalam menjaga integritas akademik dengan menyelenggarakan kegiatan bertajuk Sosialisasi Pencegahan Plagiarisme dan Pemanfaatan Turnitin secara Etis. Kegiatan ini dipusatkan sebagai bagian dari upaya strategis untuk membangun budaya akademik yang jujur, orisinal, dan berstandar tinggi di lingkungan kampus.

Acara yang digagas oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Palembang ini dihadiri oleh Wakil Rektor I Prof. Dr. Kgs Ahmad Roni, S.T., M.T., IPM., ASEAN.Eng., Ketua LPPM Prof. Dr. Ir. Gusmiatun, M.P., para Ketua Program Studi, Kepala Perpustakaan, pengelola jurnal, dan penanggung jawab akun Turnitin di tingkat fakultas dan universitas, pada Senin 5 Mei 2025.

“Langkah preventif ini kami lakukan bukan hanya untuk memenuhi persyaratan administratif, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab moral dan intelektual kita bersama,” ujar Prof. Gusmiatun dalam sambutannya.

Sebagai bagian dari kebijakan resmi universitas, penggunaan Turnitin kini telah memiliki batasan standar yang tegas. Untuk skripsi dan tesis, batas maksimum similarity adalah 25 persen. Artikel jurnal harus memiliki similarity di bawah 20 persen, sementara proposal, laporan penelitian, serta dokumen resmi lembaga diberi batas maksimal 30 persen.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh civitas akademika Universitas Muhammadiyah Palembang memproduksi karya ilmiah yang benar-benar orisinal dan bebas dari praktik plagiarisme,” lanjutnya.

Dalam pertemuan tersebut, LPPM juga membeberkan sejumlah temuan manipulasi yang marak dilakukan oknum untuk menurunkan nilai similarity secara tidak wajar. Beberapa di antaranya termasuk penyisipan simbol asing, karakter tak terlihat, hingga penggunaan teknologi parafrase otomatis.

“Skor Turnitin yang rendah tidak serta merta mencerminkan orisinalitas dokumen. Ini menjadi tantangan serius karena berpotensi mencoreng citra akademik universitas,” tegas Prof. Gusmiatun.

Wakil Rektor I Prof. Dr. Ir. Kgs Ahmad Roni, S.T., M.T., juga menyampaikan bahwa upaya ini merupakan bagian dari komitmen universitas dalam membangun ekosistem akademik yang sehat dan kredibel. “Kami tidak hanya fokus pada output karya ilmiah, tetapi juga proses yang ditempuh dalam pembuatannya. Etika akademik harus menjadi prinsip utama dalam setiap aktivitas tridarma perguruan tinggi,” ujarnya.

Lebih lanjut Prof. Dr. Ir. Kgs Ahmad Roni, S.T., M.T., juga menegaskan bahwa pencegahan plagiarisme merupakan bagian tak terpisahkan dari misi Universitas Muhammadiyah Palembang menuju akreditasi unggul dan reputasi global.

Biaya langganan Turnitin yang mencapai Rp75 juta per tahun juga menjadi dasar kuat perlunya evaluasi dan pengawasan yang ketat dalam penggunaannya. LPPM Universitas Muhammadiyah Palembang berharap seluruh pemangku kepentingan turut menjaga marwah institusi dengan tidak melakukan rekayasa terhadap dokumen akademik.

Di luar isu plagiarisme, LPPM Universitas Muhammadiyah Palembang juga menyampaikan informasi pembukaan pendaftaran KKN, baik dalam skema nasional, internasional, maupun reguler, melalui SIMKKN. Program ini terbuka bagi mahasiswa yang membutuhkan pengalaman KKN berskala luas untuk keperluan akreditasi dan peningkatan kapasitas diri.

Selain itu, program penelitian dan pengabdian untuk tahun anggaran 2025 direncanakan segera dibuka. Hasil evaluasi menunjukkan rendahnya partisipasi dosen dalam program ini, padahal dana telah tersedia tanpa proses seleksi ketat. “Ini sangat disayangkan karena penelitian tersebut bisa mendukung akreditasi program studi dan pengembangan karier dosen, termasuk pengusulan Jabatan Fungsional Akademik (JFA),” ujar Prof. Gusmiatun.

Tidak ketinggalan, LPPM juga menyampaikan pesan dari pimpinan universitas bahwa setiap program studi ditargetkan memiliki jurnal ilmiah yang terakreditasi. Untuk mendukung hal ini, LPPM akan mengadakan pelatihan tata kelola jurnal pada minggu ketiga Mei 2025.

“Kami ingin seluruh unit di universitas memiliki kontribusi nyata terhadap penguatan budaya akademik dan reputasi kelembagaan melalui jurnal yang bereputasi,” tutup Prof. Gusmiatun.

Kegiatan ini diakhiri dengan harapan bahwa melalui diskusi terbuka dan kesadaran kolektif, Universitas Muhammadiyah Palembang dapat terus menjaga integritas ilmiah dan menjadikan kampus sebagai pelopor etika akademik di Sumatera Selatan.

Editor: Rianza Putra