Universitas Muhammadiyah Palembang Tuan Rumah Workshop Penyusunan Kurikulum PJJ PTM

Palembang, umpalembang.ac.id – Universitas Muhammadiyah Palembang bekerja sama dengan Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menggelar Workshop Penyusunan Kurikulum Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia di Hotel The Zuri Palembang, Jumat-Sabtu, 5-6 Juli 2019.

umpalembang.ac.id

Turut hadir Ketua dan Wakil Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Lyncolin Arsyad, P.hD., dan Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Sc., Ketua L2Dikti Wilayah II Prof. Dr. Slamet Widodo, M.S., M.M., serta Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., dan jajarannya, serta 56 peserta perwakilan Perguruan Tinggi Muhammadiyah se Indonesia.

Sementara itu, Prof. Edy Suandi Hamid, M.Sc., Rektor Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur Prof. Bambang Setiaji, dan Dr. Almunawar, M.Ag., menjadi narasumber dan fasilitator dalam Workshop Penyusunan Kurikulum Pembelajaran Jarak Jauh Perguruan Tinggi Muhammadiyah tersebut.

Dalam sambutannya Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., mengatakan bahwa Universitas Muhammadiyah Palembang masuk top university di L2Dikti Wilayah II, dengan memiliki jumlah mahasiswa aktif 10656, 600 an dosen dengan 61 dosen bergelar doktor, ditargetkan 2 tahun mendatang ada 100 dosen bergelar doktor di Universitas Muhammadiyah Palembang.

“Workshop ini bagian silaturahmi sesama pengelola perguruan tinggi Muhammadiyah, dan diharapkan bisa menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi Muhammadiyah se Indonesia. sehingga ke depan, bisa saling bersinergi dalam hal sistem pembelajaran jarak jauh” ungkapnya.

Sementara itu Prof. Dr. Slamet Widodo, M.S., M.M., menambahkan bahwa hubungan baik antara Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan L2Dikti Wilayah II terus terbangun dan terjalin hingga saat ini, dalam pengembangan perguruan tinggi.

“Banyak tugas L2Dikti dibantu oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah. Desakan masuknya dosen dari luar negeri semakin besar. Oleh karena itu, peningkatan sumber daya manusia di perguruan tinggi harus memiliki daya saing yang baik termasuk jenjang kaulifikasi pendidikanya minimal Strata 3” tambahnya.

Editor: Rianza Putra