Lembaga Al Islam Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Palembang menggelar Pengajian Pimpinan

um-palembang.ac.id – Lembaga Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK) menggelar Pengajian Pimpinan Universitas Muhammadiyah Palembang secara virtual, dan secara luring digelar di Aula Kantor Pusat Administrasi Universitas Muhammadiyah Palembang, pada Kamis (23/9/2021).

Pengajian ini diikuti secara luring oleh, Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., Badan Pembina Harian, dan Wakil Rektor, dan Buya H. Novrizal Nawawi, Lc., M.Pd.I., menjadi narasumber dalam pengajian pimpinan tersebut, dengan tema “Pentingnya Aqidah Dalam Kehidupan Manusia”.

Dalam materinya, Buya H. Novrizal Nawawi, Lc., M.Pd.I., mengatakan, banyak yang belum menyadari pentingnya aqidah dalam kehidupan. Padahal tanpa akidah yang benar tindakan ibadah bisa tertolak, dan tak mendapat pahala, segala tindakan dan amal perbuatan menjadi sia-sia.

Sehingga sangat fatal akibatnya, mengingat pentingnya akidah ini maka hal tersebut penting diajarkan dan telah ditanamkan sejak kecil, dengan cara pendidikan yang benar, dan juga selalu saling mengingatkan tiap saat, karena keimanan tiap orang itu bisa naik turun.

Buya H. Novrizal Nawawi, Lc., M.Pd.I., menjelaskan bahwa Al Quran mengajarkan tentang aqidah dalam beberapa ayatnya, yang menunjukkan bahwa kedudukan aqidah dalam Islam itu sangat penting dan merupakan hal prinsip yang sangat mendasar yang melandasi segala tindakan dalam kehidupan, agar amalan itu tidak tertolak dan mendapat ridho Allah SWT.

Jadi jelas di sini diperlukannya kualitas aqidah dalam kehidupan, yakni yang meliputi keimanan yang teguh dan pelaksanaan amal yang sholeh, mencakup rukun Islam dan rukun Iman.

Ia melanjutkan, keimanan islam itu adalah mengimani bahwa Allah lah satu-satunya tuhan, dan tiada tuhan selain Allah SWT, karena dengan mengingat akan adanya Allah SWT dalam setiap tindakan akan memperkuat aqidah seseorang.

Sehingga fungsi aqidah sangat berperan, berupa ketaatan sepenuhnya hanya diberikan kepada Allah SWT, bukan untuk orang lain atau pribadi, persepsi, pemikiran dan hawa nafsu kita sendiri. Di mana diri kita harus yakin bahwa yang dapat menjaga, memelihara dan menyelamatkan kita dalam segala keadaan hanyalah Allah SWT.

Editor: Rianza Putra