Prof. Indawan: Lewat Komunikasi Permasalahan Masyarakat Bisa Diselesaikan

Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Palembang Prof. Dr. Indawan Syahri, M.Pd., menjadi narasumber dalam kegiatan Pemeliharaan Peningkatan Kemampuan Binmas dapat Meningkatkan Kemampuan Polri Polda Sumatera Selatan, dalam rangka Penertiban dan Penegakan Hukum Bagi Organisasi Radikal dan Anti Pancasila yang diselenggarakan oleh Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) Melalui Direktorat Pembinaan Masyarakat (Dir Binmas). Bertempat di Hotel Aston Palembang
Hadir dalam kegiatan tersebut Dirbinmas Polda Sumsel Kombes Pol Iskandar Moch Zainuri, sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut. Kegiatan Pemeliharaan Peningkatan Kemampuan Binmas Polda Sumsel ini, diikuti jajaran Kepala Binmas kabupaten dan kota di seluruh wilayah Sumatera Selatan.
Dalam paparannya Prof. Indawan menyampaikan bahwa,dinamika masyarakat, Euphoria demokrasi saat ini sangat tinggi, jika berdemokrasi dan reformasi tersebut kebablasan maka akan terjadi masalah di tengah masyarakat, dan tingkat kesenjangan sosial akan menimbulkan faham radikal dikalangan masyarakat, oleh karena itu peran anggota kamtibmas sangat diperlukan. Cara dan gaya berkomunikasi penting peranya dalam pemecahan permasalahan tersebut.
Lebih lanjut Guru Besar Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Palembang ini menjelaskan, globalisasi harus dihadapi dengan bijak, karena akan menyebabkan menjadikan degradasi moral, dan bagi anggota Binmas Polri Sumsel dengan tugas pokok sebagai anggota kepolisian yaitu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum, dan menjaga ketertiban, untuk mewujudkan hal tersebut perlu pengetahuan dan ketrampilan tentang cara berkomunikasi yang efektif.
 
“penyampaian komunikasi ke masyarakat sangat penting memahami kultur masyarakatnya” tambahnya.
 
Masih menurut Prof. Indawan, anggota binmas Polda Sumsel harus faham unsur-unsur komunikasi salah satunya yaitu adanya penerima karena peran komunikator harus memilih dan padanan kata yang dekat dengan gaya bahasa masyarakat. Basa-basi juga diperlukan karena sebelum memulai komunikasi akan mempermudah proses komunikasinya tapi pesan intinya harus tetap disampaikan.
 
“Sosial Media dan IT menjadi channel komunikasi yang sangat aktif diera sekarang, dan anggota kepolisian harus aktif dalam menyampaikan informasi melalui tulisan lewat media dan Sosial Media dan IT tersebut karena aksesnya sangat cepat sampai di masyarakat” ungkap Prof. Indawan.
 
Pada kesempatan tersebut, Guru Besar yang pernah menjadi Visiting Scholar di Ohio State University Amerika Serikat ini menjelaskan, komunikasi hanya 7% menggunakan kata-kata, 55% bahasa tubuh dan non verbal, dan menggunakan Nada dan Suara 35%. Tapi 7% komunikasi menggunakan kata-kata akan memberikan dampak yang luar biasa. Sehingga penggunakan kata-kata harus dicermati, dan ketrampilan verbal tersebut harus dimiliki setiap anggota Polda Sumsel.
“prinsipnya penggunaan 5W 1H harus ada dalam komunikasi verbal, danpPerbendaharaan kata harus banyak dalam berkomunikasi. Kata yang digunakan harus cocok dengan pendengar. Pilihan kata dan diksi disesuaikan dengan yang mendengarkan pembicara. Karena dalam berkomunikasi kepada masyarakat harus banyak mengenal istilah sederhana, dan nada berkomunikasi harus disesuaikan dengan gaya bahasa masyarakat. Konteks atau lingkungan dan budaya masyarakat juga menjadi faktor penting dalam komunikasi” ujar Prof. Indawan.