Universitas Muhammadiyah Palembang Beri Bantuan Korban Kebakaran

Palembang, umpalembang.ac.id – Peristiwa kebakaran yang menghanguskan ratusan rumah dan bangunan di Lorong Santai RT 26 dan 28 Kelurahan Ogan Baru Kecamatan Kertapati Palembang pada waktu yang lalu, tentu menjadi perhatian dan mendapatkan empati banyak pihak.

Universitas Muhammadiyah Palembang salah satunya yang berempati atas musibah kebakaran tersebut. Perguruan tinggi ini pun turut memberikan bantuannya kepada korban kebakaran.

Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Palembang Dr. Sri Rahayu, S.E., M.M., Dekan Fakultas Kedokteran dr. Yanti Rosita, M.Kes., Ibu Yayat Jauhariati, S.P., dan Kepala Biro Humas dan Informasi R.A., Lindrayeni, S.E., M.Si.

Dr. Sri Rahayu, S.E., M.M., mengatakan, pemberian bantuan tersebut adalah bentuk solidaritas Universitas Muhammadiyah Palembang terhadap para korban kebakaran.

umpalembang.ac.id

“Bantuan ini adalah himpunan dari keluarga besar Universitas Muhammadiyah Palembang, yaitu Dosen dan Mahasiswa. Bantuan ini juga sebagai bentuk kepedulian kami pada bermasyarakat,” ucapnya, usai menyerahkan bantuan, Senin petang (22/7/2019), di posko bantuan kebakaran.

Doktor Ilmu Ekonomi ini juga menambahkan, bantuan yang diberikan pihaknya adalah berupa paket sembako, seperti beras 150 Kg, teh, gula, telur, biskuit dan pakaian layak pakai, alat tulis, serta rok SMP 130 pcs.

“Kita berikan bantuan ini melalui obrolan kecil yang akhirnya menarik rasa sosial keluarga besar Universitas Muhammadiyah Palembang, Ya, ini sedikit meringakan beban para korban kebakaran,” tuturnya.

Adapun Koordinator Posko Kebakaran, M. Thamrin yang menerima secara langsung bantuan tersebut mengucapkan terima kasih kepada Universitas Muhammadiyah Palembang. Tidak ada kata lain selain mengucapkan banyak terima kasih, karena memang mereka yang menjadi korban kebakaran sangat membutuhkan uluran tangan (bantuan).

“Masyarakat korban kebakaran saat ini sangat membutuhkan bantuan bahan untuk tempat hunian, karena masyarakat mulai merasa tidak nyaman karena selalu diguyur hujan sehingga ketika mereka sedang tidur tiba-tiba ada air di tempat sementaranya, terus kebutuhan mendesak masyarakat juga berupa kabel dan lampu, untuk pakaian sudah cukup dulu lah, intinya mereka sekarang butuh papan” ungkapnya.

 

Editor: Rianza Putra