Ma’had Sa’ad Bin Abi Waqqash Universitas Muhammadiyah Palembang Harus Menciptakan Kader Ulama Persyarikatan di Sumsel

um-palembang.ac.id – Keberadaan Ma’had Sa’ad Bin Abi Waqqash Universitas Muhammadiyah Palembang harus terus dikembangkan dan dilestarikan keberadaanya karena menjadi bagian mendukung menciptakan kader dakwah Muhammadiyah di Sumatera Selatan (Sumsel).

Point penting tersebut disampaikan Ketua Komite Pengawasan Mahad Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Indonesia H. Abdul Basyit, Lc., M.Pd.I., dalam acara silaturahmi dan pengenalan program Ma’had Sa’ad Bin Abi Waqqash Universitas Muhammadiyah Palembang, pada Selasa (18/7/2023).

Turut hadir dalam acara ini, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumsel Ridwan Hayatuddin, S.H., M.H., Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Dr. H.M. Idris, S.E., M.Si., Wakil Rektor, Direktur Ma’had Sa’ad Bin Abi Waqaash Dr. Muhammad Zainuddin Nawi, Lc., M.A., dan Dekan Fakultas Agama Islam.

H. Abdul Basyit, Lc., M.Pd.I., mengatakan bahwa semangat menggelora pasca Covid-19, geliat aktivitas Ma’had Sa’ad Bin Abi Waqqash Universitas Muhammadiyah Palembang kembali menguat, karena Ma’had memperkuat posisi dakwah keagamaan Muhammadiyah di tengah masyarakat.

Apalagi saat ini, pengelolaan ma’had di Indonesia yang dimiliki Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah diserahkan secara penuh kepada PTM yang berkoordinasi dengan PWM dan BPH.

Dirinya juga mengingatkan agar harus ada regenerasi ke depan dalam pengelolaan mahad seluruh Indonesia. Gerakan dakwah yang efektif melalui program pendidikan. Sebab ma’had menjadi embrio memberikan kemampuan bahasa arab bagi PTM dan AUM di Indonesia.

Diharapkannya pertemuan ini menjadi indikator awal memajukan Ma’had Sa’ad Bin Abi Waqqash Universitas Muhammadiyah Palembang, dan program kerja dan sistem belajar Ma’had Sa’ad Bin Abi Waqqash harus sinkron dengan kebijakan yang ada di Universitas Muhammadiyah Palembang.

Sementara itu, Ridwan Hayatuddin, S.H., M.H., menuturkan bahwa aktifnya kembali Ma’had Sa’ad Bin Abi Waqqash Universitas Muhammadiyah Palembang ini berkat dukungan penuh Rektor Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M.

Ma’had Sa’ad Bin Abi Waqqash Universitas Muhammadiyah Palembang harus didukung oleh pengelola AUM lain demi terwujudnya kader ulama Muhammadiyah. Dalam rangka melanjutkan dakwah Muhammadiyah di masyarakat. Keberadaan Ma’had Sa’ad Bin Abi Waqqash Universitas Muhammadiyah Palembang sangat penting demi mendukung hal tersebut.

PWM Sumsel sangat mendorong AUM untuk mendukung Ma’had Sa’ad Bin Abi Waqqash Universitas Muhammadiyah Palembang semakin bersinar sampai ke Pimpinan Daerah Muhammadiyah di Sumatera Selatan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Ma’had Sa’ad Bin Abi Waqaash Universitas Muhammadiyah Palembang Dr. Muhammad Zainuddin Nawi, Lc., M.A., menjelaskan, silaturahmi hari menjadi momentum awal pembukaan kembali program Ma’had Sa’ad Bin Abi Waqqash Universitas Muhammadiyah Palembang.

Sejak berdiri tahun 2006 AMCF bekerjasama dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ma’had Sa’ad Bin Abi Waqqash Universitas Muhammadiyah Palembang sudah menghasilkan 945 lulusan.

Menurutnya Ma’had Sa’ad Bin Abi Waqqash Universitas Muhammadiyah Palembang dan Fakultas Agama Islam harus selalu bersinergi demi mencetak kader ulama bagi persyarikatan Muhammadiyah ke depan.

Karena saat ini Ma’had Sa’ad Bin Abi Waqqash menyediakan beasiswa kader ulama persyarikatan Muhammadiyah yang bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Palembang.

Editor: Rianza Putra