Polda Sumsel dan Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Palembang Komitmen Wujudkan Pemilu Damai 2024

um-palembang.ac.id – Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) dan Universitas Muhammadiyah Palembang siap berkomitmen dalam menjaga dan mewujudkan Pemilu 2024 agar damai dan berintegritas.

Komitmen ini tersampaikan saat silaturahmi Kapolda Sumsel Irjen. Pol. A. Rachmad Wibowo, S.I.K., M.I.K., yang diwakili AKBP. Dudi Novery, S.E., Kasubdit Kamsus Dit Intelkam, dan AKBP. Alex Ramdhan Kasubdit Kamneg Dit Intelkam bersama Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., dan jajaran pada Senin (5/2/2024).

Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., dalam sambutannya mengatakan bahwa silaturahmi antara Universitas Muhammadiyah Palembang dan Polda Sumsel ini merupakan salah satu bentuk taawun Muhammadiyah dalam hal kebaikan dan ketaqwaan.

“Tentunya sebagai pimpinan universitas kami ingin pemilu berjalan dengan damai. Di tahun politik seperti ini banyak sekali misinformasi dan disinformasi yang dapat memecah belah persaudaraan, sehingga kita harus bijak dalam memilih konten, apalagi menyebarkan konten yang belum tentu kebenarannya, sehingga saya mengajak kepada semua agar selektif dalam memilih konten dan saling mengedukasi satu sama lain,” ujarnya.

Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., juga menegaskan, Pemilu 2024 harus menjadi pemilu yang damai dan berintegritas, ia mengajak akademisi dan mahasiswa yang hadir untuk memerangi berita hoax yang akan menimbulkan kerusuhan dan keamanan yang menggaggu stabilitas politik nasional.

“Mari kita terus gaungkan demokrasi yang aman, damai, jujur sehingga melahirkan pemimpin berkualitas. Kita bersama-sama ciptakan pesta demokrasi yang semarak penuh perdamaian,” jelasnya.

Sementara itu, AKBP. Dudi Novery, S.E., Kasubdit Kamsus Dit Intelkam memaparkan bahwa pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat, sehingga ia memastikan demokrasi di Sumsel harus mencapai berbagai indikator diantaranya: pelaksanaan aman dan lancar, partisipasi pemilih tinggi, tidak ada konflik yang merusak persatuan, dan pemerintahan dan pelayanan masyarakat berjalan tanpa gangguan.

“Partisipasi pemilu adalah tanggung jawab kita semua, mari kita suksekan pemilu tanggal 14 nanti penuh kedamaian dan penuh integritas dan Polri memiliki tanggung jawab dalam menjaga stabilitas politik selama penyelenggaraan pemilu,” ujarnya.

Menurutnya, siapapun pemenangnya nanti. Setelah pemilu masyarakat harus tetap rukun, tidak memecah belah karena perbedaan pilihan di pemilu 2024, artinya menjadikan pemilu sebagai perjalanan bangsa ke depan. Ia mengatakan netralitas polri sangat penting dalam demokrasi, karena polri salah satu pilar yang menjaga kedamaian NKRI.

“Sekali lagi mari kita sukseskan pemilu 2024 dengan penuh integritas, mari kita saling mengingatkan bahwa persatuan dan kesatuan adalah hal yang utama,” pungkasnya.

(RZP/Riil)